Berlatih materi pelajaran dengan tehnik menyelesaikan contoh soal ternyata lebih mudah bila dibandingkan dengan hanya membaca materinya saja. Dengan strategi ini anda akan lebih mudah memahami makna dari pelajaran tsb sehingga dapat membantu sobat lebih siap ujian.
Oh ya, kami sudah mempunyai 1 kunci jawaban mengenai yang mendirikan dibasti idrisiyah adlh kelompok?. Monggo pelajari cara mengerjakannya selanjutnya di bawah:
Yang Mendirikan Dibasti Idrisiyah Adlh Kelompok?
Jawaban: #1:
1. Sejarah Terbentuknya
Dinasti Idrisiyah merupakan dinasti pertama yang beraliran Syi’ah, terutama di daerah Magrib (Maroko) dan Afrika Utara. Sebelum Dinasti Idrisiyah berkuasa, daerah tersebut selalu didominasi oleh aliran Khawarij.
Nama Dinasti Idrisiyah adalah diambil dari nama pendirinya, Idris bin Abdullah bin al-Hasan, seorang pengikut golongan Syi’ah yang Alawiy, cucu al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib, didirikan pada tahun 172 H/789 M.
Seperti diketahui bahwa salah satu faktor yang mendukung berdirinya Dinasti Abbasiyah adalah keberhasilan mereka membentuk solidaritas (‘a¡abiyyah) dari berbagai kalangan yang merasakan diri senasib dalam ketertindasan melawan Dinasti Umaiyyah . Di antara kelompok yang bersekutu dengan bani Abbas dan membantu mereka untuk menumbangkan Dinasti Umaiyyah adalah kelompok Syi’ah dan Alawiyyun.
Namun pada perkembangan selanjutnya, Bani Abbas mengkhianati mereka, bahkan cenderung memusuhi mereka, utamanya ketika al-Hadi menduduki tahta kekhalifahan (785). Al-Hadi menganut politik yang bertolak belakang dengan bapaknya, al-Mansur, yang banyak memperhatikan dan menarik simpati golongan non Abbasiyah, utamanya dari kalangan Umaiyyah dan Syi’ah. Al-Hadi bahkan mengejar-ngejar, menangkapi dan memenjarakan para petinggi-petinggi Umaiyyah dan Syi’ah dengan tuduhan tidak loyal. Kondisi tersebut membuat kelompok-kelompok yang dulunya pro terhadap Bani Abbas kecewa dan menjadi kelompok oposisi, bahkan berusaha melakukan pemberontakan.
Idris telah ikut dalam pemberontakan yang dilakukan oleh kalangan Alawiyah dan Syi`ah terhadap Musa al-Hadi, khalifah Abbasiyah yang berkuasa pada saat itu. Dalam suatu pertempuran, kelompok Syi’ah yang dipimpin oleh saudara sepupu Idris, al-Husain bin Ali al-Hasan, dikalahkan oleh tentara Abbasiyah dan terbunuh di suatu tempat di dekat Mekah, pada tanggal 3 Zulhijjah 169 H/11 Juni 786 M.
Setelah peristiwa tersebut, Idris menghilang beberapa saat, dan pada akhirnya muncul di Mesir, kemudian dari sana berhasil melarikan diri ke Maroko. Di Maroko ia disambut oleh Ishaq bin Muhammad, pemimpin salah satu suku dari bangsa Barbar, yaitu suku Aurabah. Pada bulan Ramadan 172 H, atas kehendak Ishaq, Idris dipilih menjadi pemimpin suku Aurabah, kemudian diikuti oleh kabilah-kabilah lain yang menghuni kawasan yang sekarang dikenal dengan Marakisy.
Nampaknya kesediaan kalangan Barbar menerima Idris bin Abdullah – yang beraliran Syi’ah (Alawiyah) – adalah lebih banyak dipengaruhi oleh faktor politik dibanding faktor agama (aliran), karena terbukti bahwa suku-suku tersebut dulunya adalah penganut aliran Khawarij. Akan tetapi karena kondisi intern Barbar terjadi perpecahan, artinya tidak ada orang yang berhasil mempersatukan mereka. Masing-masing suku ingin tampil sebagai pemimpin, sehingga mereka menerimanya sebagai pemersatu.
Selain faktor tersebut, yang sangat menentukan adalah kemampuan Idris meyakinkan orang-orang Barbar bahwa dirinya merupakan keturunan Ali bin Abu Thalib.
maaf y klo salah teman teman
Bila anda masih mempunyai tugas lainnya, silahkan temukan juga cara menjawabnya disini.
Silahkan di-bookmark dan bagikan ke teman-teman lainnya ya …