Apakah sobat seringkali diberi pertanyaan oleh kampus? Tetapi sobat kebingungan untuk mengerjakannya? Sebetulnya ada beberapa strategi untuk mengerjakan peer tsb, salah satunya adalah dengan cara bertanya pada kakak kelas. Di samping itu, menemukan cara mengerjakannya di internet bisa saja jadi cara pilihan sekarang ini.
Btw, kami sudah mempunyai 1 cara menyelesaikan mengenai Apa perbedaan Kartu Pos Up-cycle dan Amplop Up-cycle ?. Silakan baca cara mengerjakannya selanjutnya di bawah:
Apa Perbedaan Kartu Pos Up-cycle Dan Amplop Up-cycle ?
Jawaban: #1:
Jawaban:
Penjelasan:
Bagian
1
Membuat Kartunya
1
Siapkan kertas yang cukup tebal dan keras. Agar kartu pos Anda tidak rusak ketika dalam perjalanan, gunakan kertas yang cukup keras dan tebal layaknya kartu pos pada umumnya. Jika Anda takut kertas yang Anda gunakan terlalu tipis, Anda bisa membuatnya lebih tebal dengan menumpuk dan menempel beberapa kertas yang sama.
Kartu pos yang sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia memiliki ketebalan minimal 2 mm dan maksimal 2,5 mm, dengan berat minimal 1,5 gram dan maksimal 3 gram.[1]
2
Potong kertasnya menjadi sesuai ukuran yang berlaku. Ambil penggaris, ukur kartunya, lalu potong kartunya sesuai standar yang berlaku, yaitu minimal 90 x 140 mm dan maksimal 120 x 235 mm (dengan toleransi 2 mm). Hati-hati dalam memotong kartunya, karena sudut di kartu Anda harus membentuk sudut 90 derajat. Jika tidak, maka kartu pos tidak akan dikirimkan.
3
Gambar garis tengah di bagian belakang kartu pos. Setelah kertas yang Anda gunakan memiliki bentuk yang sesuai standar kartu pos, tarik garis tengah di bagian belakang kartu pos. Ruang di sisi kiri garis ini akan digunakan untuk menuliskan pesan serta alamat pengirim, sedangkan ruang di sebelah kanan akan digunakan untuk menulis alamat penerima.
Berdasarkan standar kartu pos di Indonesia, garis tengah Anda tidak boleh ditarik benar-benar dari tengah kartu. Anda harus menariknya dengan perbandingan 45:75.
4
Gambar garis alamat. Di bagian kanan dan kiri, tarik garis untuk tempat alamat penerima dan pengirim. Lalu gambar juga lima kotak kecil di masing-masing sisi kanan dan kiri untuk tempat kode pos.
Selain itu, jangan lupa menambahkan tulisan “Kartu Pos” pada bagian atas kartu, “Pengirim” di tempat alamat pengirim, dan “Penerima” di tempat alamat penerima.
Posisi kotak kode pos juga harus sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk daftar lengkap dari standarisasi kartu pos di Indonesia, bisa Anda lihat di sini.
Bagian
2
Menghias Bagian Depan Kartu Pos
1
Siapkan alat-alatnya. Sekarang saatnya Anda menggunakan kreativitas Anda. Kumpulkan alat serta benda-benda yang akan Anda gunakan untuk membuat kartu pos yang unik. Anda bisa langsung menggambar di kartu pos Anda. Tapi jangan membatasi diri hanya menggunakan pena dan pensil. Berikut beberapa benda yang bisa Anda gunakan untuk menghias kartu pos Anda:[2]
Potongan gambar dari koran dan/atau majalah
Foto
Kertas karton
Tinta
Cat
Pita
Pernak-pernik kecil
Glitter
Lem
2
Hias kartunya. Mulailah menghias kartunya sesuai keinginan Anda. Anda bisa membuat gambar sendiri dan menjadikannya seperti kartu pos kebanyakan, atau melakukan hal yang benar-benar berbeda. Berikut beberapa ide yang menarik:
Tempelkan sebuah foto, lalu hias sisa di bagian pinggirnya dengan kertas karton warna dan glitter.
Gambar sesuatu yang original yang relevan dengan pesan dan/atau teman Anda.
Gunting huruf dan kata dari majalah lalu buat kolase.
Gunakan pita untuk membuat hiasan bentuk anyaman.
3
Oleskan pelindung. Langkah ini akan membuat semua hiasan yang Anda letakkan di kartu pos Anda terlindungi dan tidak rusak, terutama jika Anda menghiasnya dengan benda-benda lain dan bukan hanya menggambar dengan pena atau pensil. Carilah cairan pelindung yang sesuai lalu gunakan kuas untuk menutupi permukaan kartu pos Anda dengan cairan tersebut, lalu tunggu kering selama beberapa jam.
Jangan mengoleskan bagian belakang kartu pos Anda, karena itu akan membuat Anda tidak bisa menulis di sana.
Bagian
3
Mengirim Kartu Pos
1
Tuliskan alamat pengirim dan juga pesan Anda. Gunakan ruang di sebelah kiri di bagian belakang kartu pos Anda untuk menuliskan alamat pengirim atau alamat lengkap Anda (beserta kode pos) serta pesan yang ingin Anda kirimkan ke penerima.
Anda bisa sedikit menghias bagian belakang ini asalkan tulisan Anda tetap bisa dibaca dengan jelas dan tidak melanggar standarisasi.
2
Tulis alamat penerima. Di ruang sebelah kiri, tulis nama dan alamat penerima. Pastikan Anda tidak lupa memasukkan kode pos.
3
Tempelkan perangko. Tempelkan perangko di bagian kanan atas di bagian belakang kartu pos. Biaya perangko untuk kartu pos biasanya lebih murah daripada biaya perangko untuk surat biasa.
4
Kirimkan. Pergi ke kantor pos atau kurir lalu kirimkan kartu pos Anda.
Tips
Standarisasi di atas berlaku hanya jika Anda ingin mengirimkan kartu pos Anda melalui kantor pos milik pemerintah. Jika Anda ingin mengirimkan kartu pos Anda melalui kurir, standarisasi di atas tidak berlaku dan Anda bisa berkreasi dengan lebih bebas lagi.
Peringatan
Jika Anda menggunakan cat, pastikan catnya kering.
Hal yang Anda Butuhkan
Kertas yang tebal
Penggaris
Cat
Pensil warna
Potongan majalah atau koran
Foto
Cairan pelindung
Perangko
Kalau sobat ada peer lainnya, silahkan temukan juga cara menyelesaikannya di website ini.
Pesan Admin: Setelah usaha, jangan lupa berdoa.